Cara Bikin Sistem Trading yang Bisa Dipakai Jangka Panjang




Banyak trader pemula mengira bahwa sistem trading adalah kombinasi indikator tertentu atau “set up rahasia” yang bisa menghasilkan profit besar.

Padahal sistem trading yang benar justru sederhana, terukur, dan konsisten — bukan yang rumit.


Sebuah sistem yang bisa bertahan jangka panjang harus mampu menjawab 3 pertanyaan dasar market:

1. Kapan masuk?

2. Kapan keluar?

3. Berapa risikonya?

Jika tiga hal ini tidak jelas, maka itu bukan sistem — hanya tebakan.


Berikut langkah membuat sistem trading jangka panjang yang realistis dan stabil.


1. Tentukan Satu Gaya Trading Utama

Sistem trading tidak akan bertahan lama kalau Anda belum menentukan gaya yang sesuai dengan karakter Anda.


Pilihan paling umum:

* Scalping: entry cepat, target kecil, butuh fokus tinggi

* Day Trading: posisi selesai dalam sehari

* Swing Trading: posisi bertahan beberapa hari

* Position Trading: mengikut tren besar mingguan/bulanan


Jika Anda mudah stres melihat pergerakan cepat, scalping bukan untuk Anda.

Sistem jangka panjang harus cocok dengan psikologi Anda, bukan psikologi orang lain.


2. Pilih Satu Metode Analisis & Kuasai (Jangan Semua Dipakai)

Trader pemula sering salah:

semua metode dipakai → tidak ada yang benar-benar dipahami.


Pilih satu pendekatan:

A. Price Action
     
Membaca struktur pasar, candlestick, support–resistance, likuiditas.


B. Supply & Demand / Smart Money Concepts (SMC)
     
Mendeteksi area order institusi, imbalance, liquidity sweep.


C. Indikator Teknis
     
MA, RSI, MACD, Bollinger — sederhana dan mudah diukur.


Sistem jangka panjang tidak butuh banyak elemen —

yang penting logika dan repetisi.


3. Tentukan Setup Entry yang Objektif (Bukan “Feeling”)

Setup harus jelas, tertulis, dan bisa diuji.


Contoh sistem entry sederhana:

* Trend: gunakan MA 50 & 200

* Kondisi: harga retrace ke area MA 50

* Konfirmasi: candlestick rejection

* Entry: buy ketika candle break high


Atau untuk price action:

* Identifikasi market structure

* Tunggu pullback ke support/resistance

 * Cari rejection candle (pin bar / engulfing)


Yang penting: setup Anda harus bisa dijelaskan ke orang lain tanpa bingung.

Jika Anda bilang “Saya entry karena feeling,”

itu bukan sistem — itu gambling.


4. Buat Aturan Exit: Take Profit & Stop Loss

Sistem yang stabil bukan hanya tahu kapan masuk,

tapi juga tahu kapan keluar.


Aturan exit yang lazim:

* Risk–Reward 1:2 atau 1:3

* SL di bawah swing low / di atas swing high

* Exit manual ketika struktur harga berubah


Penting:

- SL bukan untuk mengurangi profit, tapi melindungi modal.

- Trader tanpa SL cepat atau lambat akan hilang dari market.


5. Tentukan Aturan Manajemen Risiko

Ini bagian yang paling sering dilewatkan pemula, padahal paling penting.


Aturan dasar:

* Risiko per transaksi maksimal 1–2% dari modal

* Dalam sehari, maksimal 2–3 transaksi

* Dalam seminggu, batas kerugian (weekly drawdown) 5–7%

Tujuannya sederhana: tetap hidup di market, bukan jadi pahlawan sehari lalu MC.


6. Catat Semua Transaksi (Journal)

Trading journal adalah mesin evaluasi Anda.


Setiap entry dicatat:

* alasan entry

* alasan exit

* hasil

* kondisi psikologis

* screenshot chart


Dari sini Anda bisa menemukan pola:

* kapan Anda paling sering salah?

* kondisi apa paling menguntungkan?

* aturan mana yang efektif dan mana yang harus dibuang?


Trader yang mencatat akan selalu berkembang.

Trader yang tidak mencatat hanya mengulang kesalahan.


7. Backtest & Forward Test

Sistem yang bagus harus diuji:


Backtest

Uji sistem Anda pada data masa lalu secara manual atau menggunakan software.

Tujuannya melihat konsistensi performa.


Forward Test

Gunakan akun demo atau ukuran lot kecil di akun real.


Jika sistem lolos dua tahap ini:

→ baru layak dipakai dengan ukuran normal.


8. Jangan Ubah Sistem Setiap Kali Kalah

Inilah kesalahan pemula:

* 3 kali loss → ganti indikator

* 5 kali loss → ganti strategi

* 1 minggu loss → ganti gaya trading


Sistem jangka panjang tidak bisa survive kalau tiap minggu diganti.


Kalah itu bagian dari sistem, bukan tanda sistem gagal.

Sistem yang bagus tetap punya loss — tapi loss-nya terukur.



Kesimpulan: Sistem Jangka Panjang = Sederhana + Konsisten


Sistem yang bisa bertahan lama bukan yang paling hebat, tapi yang:

* Punya logika jelas

* Bisa diuji

* Konsisten

* Mudah dieksekusi

* Sesuai karakter trader

* Terjaga risikonya


Ingat:

Trading bukan mencari sistem sempurna, tapi menjalankan sistem yang baik secara konsisten.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Jejak Smart Money di Chart

Bagaimana Cara Menemukan “Edge” Sendiri dalam Market

Day Trading: Kelebihan, Kekurangan, dan Tipsnya